RENSTRA

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Program Studi (Prodi) Diploma IV Pertanahan merupakan salah satu program studi pada Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN). Dalam hal ini STPN adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Olah sebab itu, maka secara kelembagaan Prodi D-IV Pertanahan tunduk dan mengikuti kebijakan pengaturan perguruan tinggi yang menjadi otoritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sekaligus mengikuti pengaturan kelembagaan Kementerian ATR/BPN. 

Prodi D-IV Pertanahan ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen dalam menyiapkan sumberdaya manusia di bidang pertanahan melalui penyelenggaraan pendidikan yang mengintegrasikan kemampuan hard skills dan soft skills. Kemampuan hard skills dan soft skills ini diorientasikan pada tata kelola pertanahan yang menggunakan paradigma land management. Dalam paradigma land management ini terintegrasinya land tenure (penguasaan dan pemilikan tanah), land use (penggunaan dan pemanfaatan tanah, termasuk penataan ruang),  land value (nilai dan perpajakan tanah) dan land development (perijinan dan pengembangan tanah dan ruang) yang didukung dengan infrastruktur data dan informasi pertanahan yang lengkap serta dibingkai melalui land policy yang tepat merupakan prasyarat terwujudnya sustainable development (Enemark, et al, 2005). 

Berdasarkan analisis pengguna, baik pada Kementerian ATR/BPN sebagai institusi induk maupun institusi lainnya dapat dikatakan bahwa lulusan Prodi D-IV Pertanahan sangat dibutuhkan untuk berbagai institusi yang mempunyai atau terkait dengan urusan pertanahan. Dalam konteks ini Prodi D-IV Pertanahan pada STPN Yogyakarta memiliki 8 (delapan) profil lulusan, sebagaimana pada Tabel 1 Profil Lulusan Prodi D-IV Pertanahan.

Tabel 1. Profil Lulusan Prodi D-IV Pertanahan

No Profil Lulusan Deskripsi Profil
1 Analis Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Sarjana Terapan dalam penataan ruang dan penataan kawasan khusus, penatagunaan tanah dan konsolidasi tanah.
2 Surveyor Pengukuran dan Pemetaan Pertanahan Sarjana Terapan dalam pengukuran dan pemetaan pertanahan, pengelolaan basis data pertanahan, baik dalam pemetaan dasar maupun pemetaan tematik.
3 Analis Kendali Mutu Pertanahan dan Tata Ruang Sarjana Terapan dalam analisis hasil pelaksanaan program dan kegiatan pertanahan dan tata ruang untuk menjaga kualitas hasil.
4 Analis Pendaftaran Tanah Sarjana Terapan dalam analisis riwayat tanah, administrasi pendaftaran tanah, penetapan hak dan pemeliharaan data pendaftaran tanah.
5 Analis Pengadaan dan Penilaian Tanah Sarjana Terapan dalam perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil pengadaan tanah serta penilaian tanah untuk ganti kerugian dalam pengadaan tanah.
6 Analis Pemberdayaan Masyarakat Sarjana Terapan dalam penyebarluasan informasi pertanahan, penguatan kapasitas masyarakat di bidang pertanahan serta pemanfaatan hak-hak atas tanah secara produktif.
7 Analis Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan Sarjana Terapan dalam penanganan masalah, sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
8 Analis Sistem Informasi Pertanahan Sarjana Terapan dalam pengelolaan basis data pertanahan dan operasionalisasi sistem informasi pertanahan.

Banyaknya profil lulusan di atas menunjukkan bahwa perspektif pertanahan dan kebutuhan terhadap lulusan Prodi D-IV Pertanahan sangatlah lebar, baik secara content pertanahan maupun tantangan terhadap peran yang akan dimainkan, utamanya pada Kementerian ATR/BPN maupun institusi terkait lainnya.  

Untuk menghasilkan profil lulusan sebagaimana di atas, maka disusunlah visi, misi, dan tujuan Program Studi D-IV Pertanahan yang didasarkan pada visi misi Kementerian ATR/BPN dan visi misi STPN. Setelah disusun pernyataan visi, misi, dan tujuan, selanjutnya diturunkan sasaran mutu serta arah dan kebijakan program studi yang juga selaras dengan arah kebijakan dan sasaran mutu STPN. Dalam konteks ini visi, misi dan tujuan Prodi D-IV Pertanahan STPN dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis Program Studi Diploma IV Pertanahan STPN Tahun 2020 – 2024.

B. VISI

Visi Prodi D-IV Pertanahan dirumuskan berdasarkan Visi Kementerian ATR/BPN dan Visi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Visi Kementerian ATR/BPN berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 27 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN Tahun 2020- 2024 adalah “Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya : “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Visi Kementerian ATR/BPN tersebut digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Renstra STPN Tahun 2020 – 2024. Berdasarkan Keputusan Ketua STPN tentang Renstra STPN Tahun 2020 – 2024 ditetapkan Visi STPN, yakni “National Class University in Land Administration and Management in 2024”.

Berdasarkan Visi Kementerian ATR/BPN dan Visi STPN di atas, maka dirumuskan Visi Prodi D-IV Pertanahan, yakni  “Menjadi Program Studi Vokasional pada Jenjang Diploma IV yang Unggul dan Terkemuka di Bidang Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang pada Tahun 2024”.

C. MISI

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Kementerian ATR/BPN merumuskan 2 (dua) misi, yakni: 

Misi Pertama: 

Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif, Berkelanjutan, dan Berkeadilan. Misi ini dioperasionalisasikan dengan berorientasi terhadap pembangunan yang berkelanjutan yang mencakup aspek-aspek: (1) aspek ekonomi: dengan penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang produktif; (2) aspek lingkungan: yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkelanjutan; dan (3) aspek sosial: yaitu penyelenggaraan penataan ruang dan pertanahan yang berkeadilan

Misi Kedua: 

Menyelenggarakan pelayanan pertanahan dan penataan ruang yang berstandar dunia agar mampu bersaing dengan negara lain dalam lingkup regional maupun global, serta mendorong terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera dan maju.

Sebagaimana visi Kementerian ATR/BPN yang dijabarkan ke dalam 2 misi, Visi STPN dijabarkan ke dalam 5 (lima) misi, yakni: (1) Menyelenggarakan tata kelola organisasi pendidikan tinggi yang berstandar nasional dan memiliki daya saing nasional maupun internasional, dan mampu mengadaptasi prinsip education 4.0 dan industry 4.0 dalam tata kelola perguruan tinggi vokasi; (2) Mengembangkan eksistensi keilmuan land administration and management di lingkup nasional, regional maupun internasional; (3) Menyelenggarakan kegiatan akademik berupa pendidikan dan pengajaran di bidang agraria, pertanahan dan tata ruang dalam lingkup land administration and management yang berkualitas dan berdaya saing di tingkat nasional, regional maupun internasional, dengan penerapan prinsip education 4.0; (4) Menyelenggarakan penelitian yang mendukung penerapan, pengembangan dan penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang agraria, pertanahan dan tata ruang serta disebar luaskan di tingkat nasional maupun internasional; (5) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk  mendukung  kemandirian dan keberdayaan masyarakat  di bidang agraria, pertanahan dan tata ruang dalam mencapai kesejahteraan secara berkelanjutan.

Berdasarkan visi misi Kementerian ATR/BPN dan visi misi STPN, maka dirumuskan misi Program Studi Diploma IV Pertanahan STPN sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran vokasional di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang secara profesional dengan mengacu pada perkembangan dunia pendidikan;
  2. Menyelenggarakan dan mengembangkan substansi keilmuan dan teknologi terapan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang melalui kegiatan penelitian secara komprehensif dan interdisiplin;
  3. Menyelenggarakan dan mengembangkan model-model pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang;
  4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang.

D. TUJUAN DAN SASARAN

  1. Terwujudnya keadilan pertanahan; 
  2. Mendaftarkan bidang-bidang tanah di seluruh Indonesia; 
  3. Penataan ruang berbasis RDTR untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi; 
  4. Meningkatkan standar kompetensi SDM menuju birokrasi berstandar dunia; 
  5. Mewujudkan kantor layanan modern; 
  6. Mengoptimalisasi layanan informasi pertanahan dan tata ruang; 
  7. Mewujudkan kepastian hukum hak atas tanah dengan memberlakukan sistem stelsel positif.

E. LANDASAN HUKUM

  1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
  2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
  3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
  4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Tinggi Kedinasan;
  5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; 
  6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
  7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional;
  8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1993 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional;
  9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
  10. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2006 tentang Statuta Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di Yogyakarta;

ISU STRATEGIS DAN RENCANA STARTEGIS

Perumusan program dan strategi pencapaian sasaran dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi isu strategis dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan melalui analisis SWOT. 

A. ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis yang ada di Program Studi D IV Pertanahan selain merupakan isu-isu yang ada di kampus STPN juga mengakomodir isu-isu strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN sebagai institusi Pembina STPN. Tantangan yang dihadapi di dalam penyelenggaraan Program Studi D IV Pertanahan antara lain dipengaruhi oleh semakin menguatnya arus globalisasi, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan terjadinya perubahan arah kebijakan pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan pasar. Kondisi tersebut akan mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi pada umumnya dan pada Program Studi D IV Pertanahan  pada khususnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Program Studi D IV Pertanahan dituntut untuk mampu menghasilkan sumberdaya manusia yang dibutuhkan dunia kerja dengan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Terdapat isu-isu  strategis yang perlu dicermati dan, pada gilirannya, disikapi dalam mememasuki millennium baru ini, yaitu globalisasi,, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, dan perubahan arah kebijakan pengembangan pendidikan tinggi.  

Era globalisasi yang dimotori oleh perkembangan pendidikan dan dicirikan oleh tingkat persaingan yang semakin ketat menuntut semua pihak untuk senantiasa meningkatkan daya saing dalam upaya mempertahankan. Bangsa Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa lainnya di dunia, tidak punya pilihan lain kecuali menjadi bagian tak terpisahkan dari persaingan tersebut. Hal ini pun berlaku untuk perguruan tinggi, dalam hal ini khususnya STPN sebagai sekolah vokasi harus bisa memadukan antara dunia pendidikan, kebutuhan pasar industri dan pemerintahan. Untuk menjadi bagian dari globalisasi sebagaimana penyiapan kelembagaan, pengembangan eksistensi keilmuan land administration dan land management pada kancah nasional, regional dan internasional, serta pengembangan kualitas akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing nasional, regional maupun internasional. Meningkatkan kinerja di semua aspek dalam pengelolaan program studi yang meliputi:  

  1. Kurikulum program studi; 
  2. Sumber daya manusia; 
  3. Proses pembelajaran;
  4. Mahasiswa;
  5. Prasarana dan sarana; 
  6. Suasana akademik; 
  7. Keuangan; 
  8. Penelitian dan publikasi; 
  9. Pengabdian kepada masyarakat; 
  10. Tata kelola dan Pengelolaan lembaga (institutional management).

Isu – isu strategis tersebut menjadi acuan di dalam pengembangan program studi di masa akan datang yang dituangkan dalam rencana strategis dan menjadi komitmen bersama seluruh elemen penyelenggara Program Studi. Hal tersebut sejalan dengan paradigma baru manajemen Pendidikan Tinggi yang bertumpu pada kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan memiliki kesehatan organisasi yang baik dan kondusif bagi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan landasan perkembangan di masa depan. 

B. ANALISIS SWOT

Hal  yang perlu mendapatkan perhatian di dalam penyusunan Rencana Strategis adalah kondisi internal lembaga, utamanya yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan. Di samping itu, perhatian perlu juga untuk dicurahkan pada upaya merumuskan berbagai langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan dan memanfaatkan kekuatan dalam menangkap peluang yang ada dan mengurangi kelemahan. Melalui proses evaluasi diri, Program Studi D IV Pertanahan mengidentifikasi secara lebih cermat berbagai kekuatan dan kelemahan yang ada dan perlu mendapat perhatian. Adapun Analisis SWOT yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil evaluasi diri terhadap seluruh komponen program studi, maka dapat disimpulkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman Program Studi D IV sebagai berikut ini:

a. Kondisi   Internal

     1. Kekuatan (Strengthness)

Potensi yang dimiliki oleh Program Studi D IV Pertanahan adalah sebagai berikut;

  1. Komitmen  dari jajaran pimpinan Kementerian ATR/BPN maupun internal STPN yang besar terhadap perbaikan SDM pertanahan;
  2. Secara substantif,  STPN merupakan satu-satunya perguruan tinggi pertanahan yang  memadukan aspek fisik, yuridis-administratif  dan social budaya;
  3. Sistem pendidikan dengan boarding school yang menekankan pada  pendidikan karakter selain pengetahuan;
  4. Kualifikasi dosen STPN yang cukup memadai; 60% lebih telah tersertifikasi sebagai dosen profesional DIKTI.
  5. Kualifikasi dosen STPN yang cukup memadai dalam hal  tata laksana pertanahan;
  6. STPN memiliki pengalaman dalam  hal akreditasi dimana insitusi STPN, prodi D-I  Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, prodi D-IV Pertanahan, Perpustakaan, Jurnal Bhumi  dan PPPM telah terakreditasi;
  7. STPN  sebagai organ Kementerian ATR/BPN memiliki potensi jejaring  yang kuat dengan stakeholder di bidang pertanahan antara lain BIG, ITB, UGM, Organisasi profesi (ISI, IPAT dll), dan alumni yang tersebar di penjuru Indonesia.
  8. STPN memiliki prasarana pendidikan dan pengajaran yang memadai (gedung, asrama, laboratorium, perpustakaan dan sarana olahraga).  

      2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan yang dihadapi STPN adalah sebagai berikut;

  1. STPN kurang  memiliki daya saing yang tinggi;
  2. Sebagian kualitas kompetensi  tenaga kependidikan masih perlu peningkatan;
  3. SDM dosen di bidang tata ruang yang kurang memadai secara kuantitas;
  4. Penataan tenaga kependidikan yang belum berbasis kompetensi  dan belum mengacu pada  perguruan tinggi masa depan;
  5. Keterlibatan STPN dalam proses rekruitmen mahasiswa program studi DIV Pertanahan belum optimal;
  6. Sarana pembelajaran yang kurang memadai (komputer, peralatan laboratorium, sarana kelas);
  7. Pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran yang belum optimal;
  8. Resistensi para dosen dan tenaga kependidikan terhadap  perubahan  proses pembelajaran di STPN;
  9. Unit-unit Pendukung Akademik di STPN belum berperan secara optimal;
  10. Secara sistematis belum terjalinnya kerjasama luar negeri karena kendala birokrasi;
  11. Kurang berperannya STPN dalam forum ilmiah internasional;
  12. Karya yang dapat dibanggakan dalam kancah nasional dan internasional belum mencukupi.
  13. Sistem penganggaran yang kurang sesuai dengan penyelenggaraan institusi pendidikan. 
  14. Sistem penataan pegawai yang kurang sesuai dengan penyelenggaraan institusi pendidikan. 

     3.  Kondisi Eksternal

      1.Peluang ( Opportunity)

  1. Objek kajian pertanahan menjadi semakin tegas dan luas dengan berlakunya Perpres Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementrian  Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional dan  Perpres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional;
  2. Urgensi masalah agraria, pertanahan dan tata ruang yang semakin dirasakan pentingnya oleh masyarakat luas; 
  3. Adanya kesempatan yang terbuka lebar yang diberikan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang kepada STPN untuk dapat berperan aktif dalam berbagai program dalam Kementerian;
  4. Jumlah kebutuhan juru ukur yang masih banyak untuk percepatan pembangunan infrastruktur pertanahan di Indonesia;
  5. Adanya dukungan yang kuat dari praktisi BPN di Kanwil atau Kantah terhadap kemajuan STPN;
  6. Adanya dukungan dari alumni Pendidikan Agraria (Kapti Agraria) terhadap kemajuan STPN;
  7. Adanya harapan yang besar dari para praktisi  terhadap alumni STPN untuk dapat menguasai ilmu dan teknologi terkini serta menciptakan inovasi di bidang agraria, pertanahan dan tata ruang;
  8. Adanya kesadaran yang tinggi tentang pentingnya  pendidikan karakter di perguruan tinggi.

      2.Ancaman  (Threat)

  1. Ancaman perubahan bentuk perguruan tinggi kedinasan menjadi sekolah vokasi/politeknik;
  2. Ancaman daya saing dari beberapa perguruan tinggi yang telah secara sistematis mendirikan program studi di bidang agraria, pertanahan dan tata ruang;
  3. Ancaman daya saing dari Balai Latihan Kerja di bidang survey, pengukuran dan pemetaan;
  4. Adanya persaingan dengan surveyor mancanegara dengan berlakunya AFTA 2015;
  5. STPN sangat bergantung pada kebijakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Karakteristik manajemen perguruan tinggi sangat berbeda dengan manajemen di kantor. Oleh karena itu, manajemen STPN yang menyamakan cara-cara pengelolaan STPN dengan kantor merupakan ancaman bagi kemajuan STPN;
  6. Distribusi anggaran yang kurang mendukung kegiatan pendidikan dan pengajaran.

C. RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan isu strategis serta kondisi internal dan eksternal (SWOT)  yang dihadapi oleh Program Studi D IV STPN maka dapat disusun rencana strategis pengembangan sebagai berikut: 

  1. Pengembangan keilmuan land administration and management di ranah nasional dan menuju regional
  2. Penguatan dan penambahan struktur kelembagaan dalam rangka meningkatkan kinerja menghadapi education 4.0 dan industry 4.0  yang berdaya saing secara nasional dan menuju regional
  3. Penguatan SDM dosen dan tenaga kependidikan menghadapi education 4.0 dan industry 4.0
  4. Penguatan lembaga penelitian yang dikenal luas dan memiliki reputasi akademis yang bagus di tingkat nasional dan menuju regional.
  5. Penguatan lembaga pengabdian masyarakat menuju layanan yang professional dan memberikan kemanfaatan langsung kepada masyarakat dunia terhadap issue strategis.
  6. Penguatan lembaga pendanaan eksternal di luar DIPA melalui mekanisme hibah, kerjasama, BLU dan bentuk pendanaan independen lainnya yang akuntabel dan transparan digunakan untuk peningkatan kualitas akademik, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
  7. Penguatan program pengasuhan yang lebih menekankan kepada fasilitasi minat dan bakat mahasiswa, serta toleransi dan keberagaman
  8. Kurikulum dan proses pembelajaran dan pendidikan berstandar nasional dan menuju standarisasi regional
  9. Pendidikan berbasis student-centered dan e-learning education. 
  10. Penguatan pendidikan vokasi berbasis teaching industry.  
  11. Penerapan ICT dalam melakukan tata kelola administrasi umum dan akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat 
  12. Collaborative research antara institusi pendidikan, pemerintah dan industri dari segi substansi dan pendanaan melalui penelitian yang berdaya saing nasional, dan menuju regional
  13. Penguatan kelembagaan dalam kerjasama tingkat nasional maupun internasional.
  14. Peningkatan sarana prasarana fisik dan penerapan ICT berbasis internet dalam menghadapi education 4.0 dan industry 4.0
  15. Lembaga pendidikan terakeditasi nasional  dan persiapan menuju akreditasi regional

PROGRAM DAN KEGIATAN

Program dan kegiatan yang disusun dalam Renstra ini mengacu pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi, serta merespon isu strategis yang ada saat ini dan sasaran strategis yang hendak dicapai. Program dan kegiatan yang disusun juga tidak terlepas dari Renstra Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional  dan Renstra Kementerian ATR/BPN yang menjadi acuan utama. Penyusunan program dan kegiatan juga tidak terlepas kepada Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, dengan tidak terlepas pada kerangka Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

No Program Indikator Pengembangan  I II III IV V
Bidang Pendidikan dan Pengajaran 
A Peningkatan kualitas mutu pendidikan dan pengajaran menuju education 4.0 dan industry 4.0
  1. Pengembangan media belajar/modul pembelajaran/bahan ajar secara daring 
40% mata kuliah telah memiliki platform belajar secara daring  60% mata kuliah telah memiliki platform belajar secara daring 80% mata kuliah telah memiliki platform belajar secara daring 100% mata kuliah telah memiliki platform belajar secara daring  
  1. Fasilitasi MBKM dengan kesempatan magang di bidang industri, instansi pemerintah, swasta maupun pihak terkait 
Terdapat 4 institusi pemerintah, industri maupun sektor swasta yang bekerja sama untuk pelaksanaan MBKM Terdapat 8 institusi pemerintah, industri maupun sektor swasta yang bekerja sama untuk pelaksanaan MBKM Terdapat 12 institusi pemerintah, industri maupun sektor swasta yang bekerja sama untuk pelaksanaan MBKM Terdapat 15 institusi pemerintah, industri maupun sektor swasta yang bekerja sama untuk pelaksanaan MBKM Terdapat 18 institusi pemerintah, industri maupun sektor swasta yang bekerja sama untuk pelaksanaan MBKM
  1. Pengembangan platform pendidikan dan pengajaran secara daring 
50% rintisan platform pembelajaran secara daring  100% rintisan platform pembelajaran secara daring      
  1. Pelaksanaan kuliah umum dengan narasumber praktisi/akademisi tingkat nasional dan internasional 
Terlaksananya kuliah umum dengan narasumber tingkat nasional (minimal 1) dan internasional (minimal 1) Terlaksananya kuliah umum dengan narasumber tingkat nasional (minimal 2) dan internasional (minimal 2) Terlaksananya kuliah umum dengan narasumber tingkat nasional (minimal 2) dan internasional (minimal 2) Terlaksananya kuliah umum dengan narasumber tingkat nasional (minimal 2) dan internasional (minimal 2) Terlaksananya kuliah umum dengan narasumber tingkat nasional (minimal 2) dan internasional (minimal 2)
   
  1. Peningkatan softskill mahasiswa di bidang TI dan kewirausahaan 
         

 

No Program Indikator Pengembangan I II III IV V
B Pelaksanaan pendidikan yang bersifat inklusif dan nasionalis 
  1. Mengambangkan skema beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu
Terdapat skema pembiayaan melalui beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu minimal 10 mahasiswa  Terdapat skema pembiayaan melalui beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu minimal 10 mahasiswa  Terdapat skema pembiayaan melalui beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu minimal 10 mahasiswa  Terdapat skema pembiayaan melalui beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu minimal 20 mahasiswa  Terdapat skema pembiayaan melalui beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu minimal 20 mahasiswa 
  1. Skema penerimaan untuk difabel dan mahasiswa berkebutuhan khusus 
Skema PMB untuk difabel dan berkebutuhan khusus Skema PMB untuk difabel dan berkebutuhan khusus Skema PMB untuk difabel dan berkebutuhan khusus Skema PMB untuk difabel dan berkebutuhan khusus Skema PMB untuk difabel dan berkebutuhan khusus
C Peningkatan daya saing lulusan di tingkat nasional maupun internasional 
  1. Meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan industri untuk penyerapan lulusan 
Rintisan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Industri untuk penyerapan lulusan  Rintisan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Industri untuk penyerapan lulusan  Terdapat kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Industri untuk penyerapan lulusan  Terdapat kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Industri untuk penyerapan lulusan Terdapat kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Industri untuk penyerapan lulusan
  1. Program magang dalam dan luar negeri 
Rintisan magang dalam dan luar negeri        
  1. Mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional 
Rintisan keterlibatan mahasiswa di tingkat nasional dan internasional  Rintisan keterlibatan mahasiswa di tingkat nasional dan internasional Terdapat minimal 2 mahasiswa yang berprestasi di tingkat nasional dan/atau internasional  Terdapat minimal 4 mahasiswa yang berprestasi di tingkat nasional dan/atau internasional Terdapat minimal 6 mahasiswa yang berprestasi di tingkat nasional dan/atau internasional
  1. Kemampuan berbahasa Inggris untuk lulusan 
Lulusan Prodi memiliki nilai TOEFL minimal 450 Lulusan Prodi memiliki nilai TOEFL minimal 450 Lulusan Prodi memiliki nilai TOEFL minimal 500 Lulusan Prodi memiliki nilai TOEFL minimal 500 Lulusan Prodi memiliki nilai TOEFL minimal 500

 

No Program Indikator Pengembangan I II III IV V
Penelitian dan Publikasi 
A Penguatan kapasitas penelitian dan diseminasi hasil penelitian yang impactful 
  1. Penelitian melibatkan mahasiswa
Terdapat minimal 2 judul penelitian yang melibatkan mahasiswa/skripsi kerjasama dosen dan mahasiswa Terdapat minimal 5 judul penelitian yang melibatkan mahasiswa/skripsi kerjasama dosen dan mahasiswa Terdapat minimal 7 judul penelitian yang melibatkan mahasiswa/skripsi kerjasama dosen dan mahasiswa Terdapat minimal 9 judul penelitian yang melibatkan mahasiswa/skripsi kerjasama dosen dan mahasiswa Terdapat minimal 10 judul penelitian yang melibatkan mahasiswa/skripsi kerjasama dosen dan mahasiswa
  1. Penelitian yang bersifat inovasi aplikatif 
Terdapat penelitian dosen dan mahasiswa yang bersifat inovasi aplikatif minimal 2 judul Terdapat penelitian dosen dan mahasiswa yang bersifat inovasi aplikatif minimal 2 judul Terdapat penelitian dosen dan mahasiswa yang bersifat inovasi aplikatif minimal 3 judul Terdapat penelitian dosen dan mahasiswa yang bersifat inovasi aplikatif minimal 4 judul Terdapat penelitian dosen dan mahasiswa yang bersifat inovasi aplikatif minimal 5 judul
  1. Meningkatnya publikasi penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah terakreditasi nasional maupun internasional 
Publikasi jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal Sinta 2 sebanyak 2 publikasi dan jurnal internasional scopus 1 publikasi  Publikasi jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal Sinta 2 sebanyak 2 publikasi dan jurnal internasional scopus 1 publikasi Publikasi jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal Sinta 2 sebanyak 2 publikasi dan jurnal internasional scopus 1 publikasi Publikasi jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal Sinta 2 sebanyak 2 publikasi dan jurnal internasional scopus 1 publikasi Publikasi jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal Sinta 2 sebanyak 2 publikasi dan jurnal internasional scopus 1 publikasi
  1. Aplikasi penelitian untuk pendidikan dan pengajaran 
Terdapat minimal 2 buku ajar dari hasil penelitian  Terdapat minimal 2 buku ajar dari hasil penelitian Terdapat minimal 2 buku ajar dari hasil penelitian Terdapat minimal 2 buku ajar dari hasil penelitian Terdapat minimal 2 buku ajar dari hasil penelitian
B Penelitian berstandar internasional  Kerjasama penelitian tingkat nasional dan internasional  Terdapat penelitian kerjasama di tingkat nasional minimal 1 penelitian Rintisan kerjasama penelitian tingkat nasional  Terdapat penelitian kerjasama di tingkat internasional minimal 1 penelitian Terdapat penelitian kerjasama di tingkat internasional minimal 1 penelitian Terdapat penelitian kerjasama di tingkat internasional minimal 1 penelitian

 

No Program Indikator Pengembangan I II III IV V
Pengabdian Masyarakat
A Penguatan kapasitas pengabdian masyarakat yang impactful
  1. Pelibatan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat
Terdapat minimal 1 pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa  Terdapat minimal 2 pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa Terdapat minimal 3 pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa Terdapat minimal 3 pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa Terdapat minimal 3  pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa
  1. Pengabdian masyarakat yang memberi dampak langsung kepada masyarakat 
         
B Perluasan pengabdian masyarakat dalam tingkat nasional maupun internasional  Kerjasama pengabdian masyarakat dengan Pemerintah Daerah/Industri/Sektor Swasta  Rintisan kerjasama pengabdian masyarakat dengan Pemerintah Daerah/ Industri/Sektor Swasta Terdapat 1 kerjasama pengabdian masyarakat dengan Pemerintah Daerah/ Industri/Sektor Swasta Terdapat 1 kerjasama pengabdian masyarakat dengan Pemerintah Daerah/ Industri/Sektor Swasta Terdapat 2 kerjasama pengabdian masyarakat dengan Pemerintah Daerah/ Industri/Sektor Swasta Terdapat 2  kerjasama pengabdian masyarakat dengan Pemerintah Daerah/ Industri/Sektor Swasta
Pengembangan SDM dan Kelembagaan
A Penguatan SDM dan tenaga kependidikan menghadapi education 4.0 dan industry 4.0
  1. Peningkatan kualitas dosen dan tenaga pendidik
Sertifikasi dosen tercapai 60% Sertifikasi dosen tercapai 80% Sertifikasi dosen tercapai 100%    
60% dosen memiliki sertifikasi profesi sesuai bidang keahliannya 100% dosen memiliki sertifikasi profesi sesuai bidang keahliannya      
Pelatihan Pekerti-AA bagi para dosen dan calon dosen   Pelatihan Pekerti-AA bagi para dosen dan calon dosen   Pelatihan Pekerti-AA bagi para dosen dan calon dosen
  1. Peningkatan jumlah dosen dan tendik sesuai bidang studi dan rasio kebutuhan dosen mahasiswa  
Perekrutan dosen baru … dan tendik laboran …         
  1. Upgrading kemampuan TI dosen dan tenaga pendidik
         
  • Menciptakan kultur internasional dengan membudayakan bahasa Inggris di kalangan dosen dan tenaga pendidik
  1. Pelatihan Bahasa Inggris untuk dosen dan tendik secara reguler 1 tahun sekali 
  2. Dosen memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan nilai TOEFL minimal 500 
  3. Menetapkan minggu wajib berbahasa inggris setiap 1 bulan sekali 
       
  1. Meningkatkan peluang dan potensi beasiswa bagi dosen dan tenaga pendidik, dalam dan luar negeri
Terdapat minimal 2 dosen yang mendapatkan beasiswa dalam dan luar negeri setiap tahunnya Terdapat minimal 2 dosen yang mendapatkan beasiswa dalam dan luar negeri setiap tahunnya Terdapat minimal 2 dosen yang mendapatkan beasiswa dalam dan luar negeri setiap tahunnya Terdapat minimal 2 dosen yang mendapatkan beasiswa dalam dan luar negeri setiap tahunnya Terdapat minimal 2 dosen yang mendapatkan beasiswa dalam dan luar negeri setiap tahunnya
B Peran aktif di tingkat nasional dan internasional 
  1. Terjalinnya kerjasama di tingkat nasional dan internasional untuk bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan universitas, industri, lembaga pemerintah maupun swasta  
Terdapat minimal 2 kerjasama nasional dan 1 kerjasama internasional  Terdapat minimal 5 kerjasama nasional dan 2 kerjasama internasional Terdapat minimal 7 kerjasama nasional dan 3 kerjasama internasional yang berdampak nyata pada masyarakat  Terdapat minimal 9 kerjasama nasional dan 4 kerjasama internasional yang berdampak nyata pada masyarakat Terdapat minimal 11 kerjasama nasional dan 5 kerjasama internasional yang berdampak nyata pada masyarakat
  1. Dosen berperan aktif di tingkat nasional dan internasional. 
Minimal 2 dosen menjadi narasumber seminar/pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional  Minimal 4 dosen menjadi narasumber seminar/pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional Minimal 6 dosen menjadi narasumber seminar/pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional Minimal 8 dosen menjadi narasumber seminar/pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional Minimal 10 dosen menjadi narasumber seminar/pertemuan ilmiah di tingkat nasional dan internasional
C Peningkatan kualitas kelembagaan 
  1. Lembaga pendidikan terakreditasi nasional dan menuju akreditasi regional
Prodi terakreditasi A di tingkat nasional   Persiapan akreditasi regional  Persiapan akreditasi regional  Persiapan akreditasi regional  Prodi terakreditasi regional 
  1. Penerapan e-office  dan paperless dalam pengelolaan prodi 
Persiapan menuju e-office dan paperless 60% Persiapan menuju e-office dan paperless 80% e-office dan paperless 100% diterapkan